KRAWANG-BEKASI
Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati ?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bek
Sabtu, 23 Februari 2008
Senin, 11 Februari 2008
PELAJARAN MANAJEMEN
Seekor burung gagak tampak bertengger di atas pohon dan tidak melakukan apa-apa sepanjang hari. Seekor kelinci mungil melihatnya, dan bertanya, ''Bisakah aku duduk sepertimu dan tidak melakukan apa pun sepanjang hari?''
Si burung gagak menjawab, ''Tentu, kenapa tidak?''
Si burung gagak menjawab, ''Tentu, kenapa tidak?''
Belajar Bahasa Inggris untuk Memesan Makanan di Amerika
Agus yang tidak bisa berbahasa Inggris pergi ke new York. Ia mendapat pekerjaan dan teman-temannya mengajari untuk mengucapkan "apple cake and coffee" (kue apel dan kopi) dalam bahasa Inggris agar ia dapat memesan makanan sendiri. Keesokan harinya, Agus masuk ke sebuah rumah makan.
"Pesan apa?" tanya pelayan.
"Apple cake and coffee," kata Agus.
Karena hanya itu yang dapat ia katakan, ia terpaksa memakan kue apel dan kopi setiap hari selama satu bulan. Ketika ia mengeluh kepada teman-temannya, mereka mengajarinya untuk mengucapkan "meat bread".
Dengan berbekal tambahan kata-kata barunya, Agus masuk ke restoran dan langsung memesan.
"Meat bread"
"Chicken or beef?" tanya si pelayan.
"Apple cake and coffee," kata Agus.
"Pesan apa?" tanya pelayan.
"Apple cake and coffee," kata Agus.
Karena hanya itu yang dapat ia katakan, ia terpaksa memakan kue apel dan kopi setiap hari selama satu bulan. Ketika ia mengeluh kepada teman-temannya, mereka mengajarinya untuk mengucapkan "meat bread".
Dengan berbekal tambahan kata-kata barunya, Agus masuk ke restoran dan langsung memesan.
"Meat bread"
"Chicken or beef?" tanya si pelayan.
"Apple cake and coffee," kata Agus.
Langganan:
Postingan (Atom)
